To love unconditionally.
There's no such thing as it is. When people love, they ALWAYS expect something. One's ability to love has nothing to do with one's ability to ACCEPT.
Sebaliknya, mencintai membuat seseorang selalu ingin MENGUBAH orang yang dicintainya. Bahkan, orang tua yang mencintai anak-anaknya pun selalu ingin mengubah sesuatu dari diri anak-anaknya.
Berubah menjadi lebih baik itu bagus. Menginginkan orang tercinta untuk menjadi lebih baik itu niat yang bagus. Namun, sampai mana batas perubahan? Karena keinginan tidaklah akan pernah cukup. Hari ini berharap orang lain berubah, dari level 1 ke level 2. Esoknya pun akan tetap ingin ia berubah ke level selanjutnya. Bahkan ketika orang tersebut sudah susah payah berusaha berubah demi mencapai level 100, semua tidak akan pernah cukup.
Lalu kapan cinta akan datang dalam bentuk yang paling sederhana, yaitu MENERIMA?
Ketika kita menginginkan perubahan, sudahkah kita menerima sebuah kenyataan yang sangat sederhana? Bahwa TIADA YANG SEMPURNA. Segala sesuatu memiliki kekurangan, sekecil bahkan sebesar apapun. Nampak ataupun tidak nampak. Sebelum seorang penguasa kecil yang liar dalam diri kita menginginkan lebih dan lebih, sudahkah kita memberi ruang bagi sebuah kesadaran tersebut?
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum ingin melakukan perubahan adalah menerima. Menerima kenyataan.
Sangat mencintai seseorang terkadang membuat kita lupa bahwa yang kita cintai adalah manusia. Manusia yang batasnya tidak sama dengan kita, situasinya tidak sama dengan kita, kemampuannya tidak sama. Manusia yang juga memiliki titik terlemah.
Sangat menyayangi seseorang juga membuat kita menjadi orang yang ambisius, lupa bahwa orang yang kita sayangi bukanlah objek sebuah ambisi pribadi kita. Ataupun sebuah proyek kerja dengan targetan tertentu.
Saya hanya berpikir bahwa seharusnya keinginan untuk mengubah orang yang kita sayangi juga diimbangi dengan kemampuan untuk menerimanya dengan segala kekurangannya.
Karena saya rasa, semua orang butuh diterima. Saat dunia dipenuhi dengan begitu banyak tuntutan, bukankah minimal SATU buah penerimaan dari orang tercinta akan sangat berarti?
I'm so not perfect, but i'm also a human. If you can't love me because of my imperfection, then at least please consider me as a HUMAN.
No comments:
Post a Comment