Monday, February 18, 2013
FC Barcelona
12.098 Km.
Sejauh itulah jarak tempuh antara Yogyakarta dan Barcelona. Dan sejauh itulah hatiku terbang menuju kesana, ke markas sebuah klub bernama FC Barcelona di Camp Nou, hampir setiap akhir pekan.
Sudah hampir 5 tahun aku mengenal klub ini dan menyukainya. Bukan hanya itu, aku bahkan mengagumi filosofi sepakbolanya.
Semuanya berawal dari sana, saat pertama kali aku mengenal sepakbola, aku hanya ikut-ikutan adik laki-lakiku. Jujur, aku masuk ke dunia persepakbolaan hanya agar aku dan adikku ada bahan untuk ngobrol dan bertambah dekat. Saat itu aku baru duduk di kelas satu SMP dan adikku SD. Setiap minggu aku menabung agar bisa membeli pin klub-klub sepakbola ternama (di tahun '98, pin sangat tren).
Lalu, akupun mulai mengikuti pertandingan demi pertandingan sepakbola.
Saat itu, aku begitu menyukai Juventus dan Arsenal. Alasannya simple saja. Saat itu, aku belum mengenal sepakbola Spanyol dan di televisi hanya disiarkan liga Italia dan Inggris saja.
Sampai tiba saat itu.
Tahun 2006. Final UCL di Paris, Perancis. Tim kesayanganku, Arsenal, bertemu salah satu tim dari Liga Spanyol, FC Barcelona namanya.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa akhirnya jagoanku saat itu, Arsenal, harus kalah 1-2 dari tim yang baru ku kenal ini. Namun, entah mengapa aku jadi tertegun dengan klub yang baru ku kenal ini. Aku begitu terpesona dengan keindahan sepakbola yang dimainkannya!
Aku pun mencari tau tentang FC Barcelona dan menonton Liga Spanyol akhirnya (di RCTI klo gak salah, lupa hehehe). Dan aku makin terpesona. Inilah permainan sepakbola yang tercantik yang pernah kusaksikan!
Tak lama setelah kekalahan Arsenal atas Barcelona, salah satu pemain yang sangat kusukai saat itu, Thierry Henry hijrah ke Barcelona. Akupun semakin penasaran hingga akhirnya tak sadar, akupun mengikuti setiap pertandingan dan berita mengenai FC Barcelona.
Disinilah aku kemudian jatuh cinta.
Aku jatuh cinta pada sepakbola indah Barça. Aku jatuh cinta pada seorang pemain tengah bernomer punggung 6. Xavi Hernandez.
Awalnya aku tak tau mengapa aku selalu memandangi nomer punggung 6 itu. Kemanapun dia berlari, mataku selalu mengejarnya di layar kaca. Namun kemudian, saat dia tidak hadir di lapangan saat Barça bertanding karena cedera, aku paham. Dialah jiwa, dan otak dibalik permainan indah tim cantik ini! Akupun tak kuasa menahannya. Aku semakin jatuh cinta pada FC Barcelona.
Puncaknya terjadi pada musim 2008-2009, saat akhirnya seorang pelatih jenius bernama Josep 'Pep' Guardiola menangani klub ini. Seolah-olah aku menyaksikan sulap di lapangan.
Maybe Xavi, Messi, and Iniesta are magicians.
Melihat mereka memainkan sepakbola kolektif dilapangan, membuatku seolah tersihir. Merekalah yang membuat sepakbola manjadi candu yang memabukkan, seolah hidup terasa hampa tanpa melihat permainan sepakbola mereka. (lebay dikit hehe)
Ya, aku senang, hanya beberapa tahun sejak aku mendukung klub ini, aku seolah menikmati hasilnya berupa prestasi yang luar biasa. Barça telah meraih 3 trophy dalam satu musim! Itu sangat luar biasa! Tapi bagiku, ada sesuatu yang lebih hebat dari hanya sekedar prestasi dari klub ini.
Hal itu, kuamati, adalah kerendahan hati.
Seolah-olah para pesulap di lapangan ini terbuat dari kerendahan hati. Mereka seperti dicetak untuk menjadi seperti itu. Bahkan sang pelatihnya, Pep Guardiola, adalah Pelatih paling rendah hati yang pernah aku ketahui.
Aku paham, bahwa slogan "Mes Que Un Club" itu bukan hanya sekedar slogan. Itu HIDUP dalam keseharian mereka. Mereka bukan hanya sekedar pemain penuh talenta, tapi lebih dari itu, mereka pemain penuh talenta yangRENDAH HATI.
FC Barcelona juga bukan hanya telah memenangi 3 trophy dalam semusim, namun lebih dari itu, mereka masih menyumbangkan 1.5 Juta Euro per tahun untuk UNICEF.
Dan satu lagi yang paling kukagumi dari klub yang satu ini: mereka tidakMEMBELI pemain bintang, tetapi mereka MELAHIRKAN pemain kelas dunia melalui akademinya, La Masia.
Apa kau kenal Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez?
Mereka adalah pemain yang saat ini sangat terkenal karena talentanya. Ketiganya (Messi, Xavi, Iniesta) bahkan masuk dalam top three nominasi Pemain Terbaik Dunia FIFA (Ballon D'Or) 2010.
Dan semakin lama mengenal FC Barcelona, aku akan semakin kagum. Bukan hanya saat bahagia aku merasa bersama dengan klub ini. Kekalahan yang menyakitkan pun berkali2 terjadi. Salah satunya adalah saat Barça dikalahkan oleh Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho pada semifinal UCL 2010 silam.
Aku bahkan tidak bertegur sapa dengan adikku yang Interista selama 2 minggu!
Namun, setiap kekalahan yang menyakitkan, semakin membuatku ingin tetap membela Barça dengan lebih gigih. Karena aku tau, setiap kekalahan, para Jugadors selalu tampil habis-habisan, pantang menyerah dan terus menyerang. Tidak ada strategi BERTAHAN KARENA TAKUT dalam kamus filosofi permainan Barça. And I LOVE it.
Dan saat ini, aku masih tergila-gila padanya. Walau salah seorang temanku pernah mengejekku 'kasihan ya penggemar Liga Spanyol (termasuk Cules) yang harus tidur lebih awal tiap akhir pekan untuk kemudian bangun lagi dini hari hanya untuk menyaksikan timnya bertanding"
Bagiku, jawabannya hanya satu: ya, memang perlu perjuangan dan pengorbanan untuk tetap jadi seorang Cules. Namun, perjuangan dan pengorbanan tersebut terbayar, demi untuk mendukung dan menyaksikan permainan dari salah satu tim terbaik di dunia: FC Barcelona.
(30 Maret 2011. Alasan untuk mencintai adalah karena cinta itu sendiri.)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment