Monday, February 18, 2013

Pencuri!


Alkisah ada dua orang sahabat, lelaki dan perempuan. Mereka sudah bersahabat cukup lama. Namun suatu saat, sang lelaki bingung, karena sudah lama sahabatnya tidak menghubunginya. Ia pun bertanya-tanya, kemana perginya sang sahabat??

Ia pun mencari tahu kesana kemari tentang sahabatnya, namun ia tidak kunjung mendapatkan informasi yang diinginkannya. Sang sahabat seolah lenyap begitu saja dari muka bumi.
Ia kemudian menjadi seperti orang gila, terjaga saat orang lain tertidur dan tertidur saat orang lain terjaga. Ia lupa makan, lupa mandi, lupa segalanya, kecuali sahabatnya. Ada yang hilang dalam hidupnya!

Setelah sekian lama, sang lelaki pun hampir menyerah dan ia pergi ke pusat kota untuk menyegarkan diri dari kepenatan, saat tiba-tiba ia melihat sesosok gadis yang sangat mirip dengan sahabatnya yang hilang!

Jantungnya pun berdegup kencang, adrenalin berpacu dengan waktu seraya ia menghampiri gadis itu. Gadis itu menoleh ke arahnya, dan ia terbelalak! "Itu memang dia! Itu memang sahabatku!"
Hal aneh yang tidak ia sangka adalah gadis itu berlari! Ia berlari setelah melihatnya! Mengapa gadis itu berlari? Tidakkah ia mengenalinya sebagai sahabat dekatnya?

Sang lelaki berlari mengejar sang gadis, mereka seperti polisi dan buronannya. Sampai akhirnya tangan sang gadis tertangkap dan mereka terjatuh. Lalu sang gadis berteriak
"Pencuri!! Toloooong!! Orang ini pencuri! Lepaskan aku!!"

Sang lelaki pun terkejut, mengapa sang gadis mengatakan bahwa ia pencuri? Apa yang terjadi?
Akhirnya, orang-orang di sekitar mulai berkerumun, menyaksikan kejadian itu. Namun sang lelaki tetap memegang tangan sang gadis.
"Tenang, ini aku. Aku, sahabatmu. Tidakkah kau mengenali aku? Kita dulu bersahabat sangat dekat?" Tanya sang lelaki

"Tidak, kau bukan sahabatku. Sahabatku bukan seseorang seperti kamu. Kamu pencuri!! Tolooong!!" Sang gadis masih histeris sambil mulai terisak.

"Jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa kau tiba-tiba menghilang? Aku mencarimu kemana-mana sampai seperti orang gila. Kau sahabatku! Aku sahabatmu! Mengapa kau bertingkah seperti ini? Mengapa kau sebut aku sebagai pencuri. Aku bukan pencuri!"

Lalu sang gadis tiba-tiba berhenti meronta dan dia terisak, "Kau bukan sahabatku. Kau adalah pencuri. Kau mencuri sesuatu yang paling berharga dariku dan kau merahasiakannya dariku sampai-sampai aku tidak sadar. Aku tidak pernah sadar kau seorang pencuri karena kau berkedok sebagai sahabatku! Namun, ketika aku sadar, semuanya sudah terlambat! Aku sudah jatuh miskin. Aku tak punya apa-apa lagi sekarang"

"Jelaskan padaku, apa yang kucuri?" Tanya sang lelaki

Air mata membanjiri pipi sang gadis, seraya menutup mata dan menggigit perih bibirnya sendiri, ia pun berkata, "Kau telah mencuri hatiku. Aku hanya punya satu hati. Dan hatiku ini telah kau curi sekian lama. Namun kita sama-sama bodoh untuk menyadarinya. Aku yang terlampau bodoh untuk menyadari bahwa hatiku bukan milikku lagi, tapi telah berpindah ke hatimu."

Sang lelaki hanya terdiam, kehilangan kata-kata. Perlahan ia lemas dan mengendurkan pegangannya pada tangan si gadis. Dengan lirih ia pun berkata, "Aku tak tau kau tega sampai berkata demikian. Setelah sekian lama? Kupikir diantara kita selama ini sudah jelas. Apakah kau tau kenapa aku menjadi sahabatmu? Aku menjadi sahabatmu agar aku bisa menjadi satu-satunya orang yang bisa tetap berada di dekatmu setiap saat. Aku ingin menikmati setiap momen dalam hidupku bersamamu. Aku ingin menjadi yang pertama ada di sisimu saat kau jatuh dan terluka, lalu kita bergandengan tangan bersama dan mencoba bangkit kembali. Kau bilang aku pencuri? Tak sadarkah kau bahwa aku telah menjadikanmu bagian dari diriku selama ini? Aku bahkan tidak punya bagian diriku sendiri. Selama ini hanya dirimu yang menjadi pusat kehidupanku. Jika dengan demikian aku telah menjadi seorang pencuri, maka kau apa?"

Sang gadis hanya terdiam dalam tangis. Mereka berdua tidak sanggup lagi berkata-kata. Pandangan mereka kabur oleh air mata.

Hujan pun turun perlahan.

Mereka berjalan berdampingan.

Merasa begitu dekat.

Lebih dari yang pernah mereka rasakan selama ini

No comments:

Post a Comment