Monday, February 18, 2013

Kamu



Pagi ini teringat padamu.
Dingin ini mengingatkanku padamu
Embun, menghela nafasnya untukmu.
Mentari malu bersinar karena ia memendam rindunya padamu.
Lalu, kau dimana?
Bisikan angin mengatakan bahwa kau tak jauh.
Namun, ketiadaanmu menyakitkan…
Tadi malam, sebulir air mata jatuh saat hati tak lagi kuasa menahan perihnya kenangan akan dirimu.
Lalu, sampai kapan kau akan jauh?

(21 September 2010. Sedang merasa seorang diri, rapuh, dan ditinggalkan)

No comments:

Post a Comment